Asyapp Biolink • WhatsApp Automation

Bikin Bot WhatsApp API Sendiri

Terinspirasi dari posting Facebook tentang pengalaman membangun bot WhatsApp mandiri dengan repo Go WhatsApp Web Multidevice, lengkap dengan opsi deployment murah.

Terakhir diperbarui: 1 Oktober 2024
Waktu baca: ±4 menit
Ilustrasi WhatsApp bot
1 • Motivasi

Kenapa Self-Hosted?

Provider QR-based sering mengecewakan dan mahal.

  • Ingin kontrol penuh dan biaya minim.
  • CLI murni kurang ramah; cari solusi lebih praktis.
2 • Teknologi

Go WhatsApp Web Multidevice

Repo favorit: aldinokemal/go-whatsapp-web-multidevice.

  • Bisa jalan sebagai binary (.exe) atau Docker.
  • Mudah dideploy di Windows / Linux.
3 • Infrastruktur

CapRover & Portainer

Manajemen multi-bot lebih enak pakai PaaS self-host.

  • VPS 1 core + 1 GB RAM mampu 4-5 nomor.
  • Pakai Oracle Cloud free tier? Bisa gratis.
4 • Fitur Impian

Dashboard & Monitoring

Peluang monetisasi: bantu orang kelola botnya.

  • Notifikasi disconnect via email/WA/Telegram.
  • Drag-and-drop autoresponder, auto blast ringan.

Artikel: Catatan Eksperimen Bot WhatsApp

Dari pengalaman pribadi, solusi API WhatsApp unofficial sering kali mahal dan tidak stabil. Itu alasan utama membangun bot sendiri menggunakan stack Go agar lebih fleksibel dan murah.

1. Menemukan Repo yang Nyaman

Setelah mencoba beberapa library CLI, akhirnya menemukan proyek open-source yang menyediakan binary siap pakai dan dukungan Docker. Cukup klik dua kali di Windows atau jalankan container untuk memulai.

2. Deployment Murah

Dengan CapRover/Portainer, satu VPS kecil dapat menampung beberapa nomor sekaligus. Biaya hanya ~USD5/bulan, bahkan bisa gratis di Oracle Cloud free tier berkat dukungan arsitektur ARM.

3. Kekurangan Saat Ini

Tools open-source tersebut belum punya fitur campaign builder, monitoring multi akun, ataupun notifikasi ketika bot down. Ini peluang untuk membuat layanan tambahan tanpa mengganggu kemandirian user.

4. Rencana Produk

Ide awalnya adalah merilis dashboard gratis (atau murah) yang membantu pengguna mengelola botnya sendiri: status heartbeat, autoresponder drag-and-drop, workflow builder, dan alert ke channel favorit.

Repo Referensi & Dukungan:

Bingung deploy ke VPS? Tinggalkan komentar agar dibuatkan video tutorialnya.