Asyapp Biolink • Referensi Git

Perintah Git

Ringkasan perintah Git yang dipublikasikan melalui Asyapp Biolink untuk membantu workflow sehari-hari para developer, mulai dari inisialisasi repository hingga kolaborasi menggunakan branch.

Terakhir diperbarui: 1 Oktober 2024
Waktu baca: ±4 menit
Ilustrasi Git berwarna gradasi ungu dan biru

Mulai Repository

git init

Siapkan folder menjadi repository Git dan mulai melacak perubahan file.

  • Buat file .gitignore sejak awal.
  • Gunakan git status untuk memastikan kondisi bersih.

Simpan Perubahan

git add . git commit -m "pesan"

Stage file yang siap dirilis lalu dokumentasikan lewat commit message yang jelas.

  • Stage selektif menggunakan git add <file>.
  • Gunakan pola pesan type(scope): detail.

Kolaborasi Remote

git remote add origin git push -u origin main

Hubungkan repository lokal ke remote (GitHub, GitLab, dll) dan sebar perubahan.

  • Terapkan git pull --rebase sebelum push.
  • Amankan token akses pribadi Anda.

Branching & Merge

git checkout -b feature/ui git merge feature/ui

Pisahkan fitur agar eksperimen tidak mengganggu branch utama.

  • Selalu hapus branch yang sudah digabung.
  • Gunakan git log --oneline --graph untuk audit visual.

Artikel: Praktik Terbaik Perintah Git

Halaman Perintah Git di Asyapp Biolink menampilkan daftar ringkas perintah yang paling sering dipakai saat membangun maupun merilis aplikasi. Berikut rangkuman lengkapnya agar Anda dapat menyalin langsung ke terminal tanpa mencari ulang.

1. Inisialisasi & Konfigurasi

Setelah menjalankan git init, pastikan identitas global sudah terpasang melalui git config --global user.name dan git config --global user.email. Simpan konfigurasi tambahan seperti default branch (git config --global init.defaultBranch main) untuk konsistensi.

2. Siklus Commit yang Rapi

Gunakan prinsip small batches: commit hanya satu konteks perubahan setiap kali. Manfaatkan git diff sebelum stage agar tidak ada file yang terlewat. Jika perlu memperbarui commit terakhir, gunakan git commit --amend namun hindari setelah perubahan terpublikasi.

3. Sinkronisasi dengan Remote

Jalankan git fetch --prune untuk menarik metadata terbaru tanpa menggabungkan langsung. Ketika bekerja dalam tim, gunakan git pull --rebase supaya riwayat tetap linear dan mudah ditelusuri.

4. Strategi Branch

Simpan branch main atau production dalam keadaan dapat dirilis kapan saja. Buat branch fitur, hotfix, dan release sesuai kebutuhan. Setelah git merge, hapus branch lokal dengan git branch -d nama-branch agar lingkungan tetap bersih.

5. Mengatasi Konflik

Saat konflik muncul, gunakan git status untuk melihat file terdampak lalu selesaikan secara manual. Setelah selesai, jalankan git add pada file tersebut dan lanjutkan proses rebase atau merge. Simpan catatan di commit message mengenai keputusan penting yang diambil saat resolusi konflik.

6. Dokumentasi & Automasi

Sertakan file README, CONTRIBUTING, dan template pull request agar standar tim terjaga. Gunakan hook seperti pre-commit untuk menjalankan linting otomatis sebelum commit diterima.